Ransiki, TP – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) bersama Tenaga Ahli P3MD menggelar rapat monitoring evaluasi (monev) dana desa dan alokasi dana kampung (DD dan ADK) Tahap I tahun 2024, di Kantor DPMK Kabupaten Mansel, belum lama ini.
Kepala DPMK Kabupaten Mansel, Hendrik Tetelepta mengatakan, kegiatan monev dimaksud guna mengetahui sejauh mana realisasi DD yang bersumber dari APBN dan realisasi ADK yang bersumber dari APBD tahun 2024, di 57 Kampung se-Kabupaten Mansel.
Ia merincikan, kegiatan monev dimaksud meliputi program Bidang Pemerintahan Kampung, terkait honor siltap, penghasilan kepala desa, aparat kampung dan Bamuskam, pemberian insentif kader kampung, dana operasional kantor desa sampai tingkat RT/RW dan tokoh masyarakat serta penyusunan dokumen keuangan kampung, termasuk pembayaran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Disamping itu, dilakukan evaluasi juga terhadap kegiatan fisik yang dijalankan seperti pembangunan Posyandu, Posbindu, pembangunan sarana air bersih, sumur resapan, MCK dan drainase serta rehap rumah, pembgunan rumah layak huni, BBR, dan lain-lain.
Tak luput dari kegiatan monev tersebut adalah pemberian makanan tambahan balita, ibu hamil dan orang lansia dalam upaya pencegahan stunting oleh kader bersama bidan dan petugas kesehatan.
Tetelepta mengungkapkan, pihaknya juga mengkroscek secara langsung bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat kampung. Yang mana, 20 persen dari APBK di alokasikan untuk ketahanan pangan.
Lanjut dia, kegiatan ketahanan pangan yang sudah berjalan di kampung rata-rata berkaitan dengan pemberian bibit pertanian yakni sayur-sayuran dan jagung, bantuan perikanan yakni bibit ikan, sedangkan kegiatan peternakan yakni peternakan sapi, ayam potong dan ayam petelur, bantuan sembako dan penyertaan modal bumdes.
Untuk bidang bidang penanggulangan bencana darurat dan mendesak di kampung, sebesar 25 persen dari APBK untuk kegiatan berupa pemberian bantuan langsung tunai (BLT) selama 6 bulan sesuai jumlah keluarga penerima manfaat pada masing-masing kampung.
“Hasil monev kami bersama tenaga ahli P3MD, sebagian besar kegiatan di kampung berjalan baik, tetapi ada beberapa kampung yang mendapat catatan penyelesaian kegiatan fisikfisik yang belum 100 persen daei alokasi DD Tahap II,” ujar dia.
Tetelepta menyatakan, pada kegiatan monev dimaksud, pihaknya bersama tenaga ahli P3MD juga membahas rencana pencairan dan penyaluran DD Tahap II tahun 2024. Sedangkan, ADK Tahap II masih sedang diproses melalui KPPN Manokwari Papua Barat sebesar Rp. 24.218.771.000,-.
“Puji Tuhan, DD APBN Tahap II untuk 57 kampung sudah masuk di rekening kampung melalui Bank Papua Ransiki. Untuk bisa pencairan, kami minta semua kampung serahkan SPJ, bukti-bukti dan dokumen pendukung untuk pencarian DD dalam Minggu ini,” pinta dia.
Tetelepta pun mengakui, Kabupaten Mansel mendapat apresiasi dari Kemenkeu-RI, dengan mendapat tambahan alokasi DD bersumber dari APBN Tahun 2024. Untuk 12 kampung di Kabupaten Mansel sebesar Rp 1.445.160.000,- dengan pembagian sebesar Rp 120.430.000,- per kampung sesuai keputusan Kemenkeu-RI Nomor. 352 Tahun 2024.
Dirinya pun menghambau, kepada Pemerintah 57 kampung dj Kabupaten Mansel, supaya menggunakan DD dan ADK dengan baik dan transparan kepada masyarakat dan tidak lupa membuat laporan pertanggungjaban sesuai ketentuan yang ada.
“Mari kita bangun kebersamaan dan ciptakan keamanan serta keteriban di kampung dalam menyambut pesta demokrasi pemilihan serentak 2024 yang damai dan bermartabat,” himbau Tetelepta.
Sehubungan dengan adanya layanan pengaduan TUNTASS, dia pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengawasi DD dan ADK di kampung, apabila merasa tidak puas dengan kinerja Pemerintah Kampung dalam realisasi DD dan ADK atau menemukan adanya kejanggalan, silahkan melapor ke layanan pengaduan TUNTASS disertakan bukti-bukti sehingga dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait. [BOM-R4]