Sorong, TP – Polres Sorong akan melakukan penyekatan di setiap perbatasan yang menjadi pintu masuk dari dan menuju Kabupaten Sorong. Hal ini untuk merespon peningkatan eskalasi politik pada Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaoran dalam tatap muka bersama anggota Bhabinkamtibmas Polres Sorong di Aula Endra Dharma Laksana, Kabupaten Sorong, Kamis (10/10/2024).
Dikatakan Kapolres, ada 3 titik yang menjadi fokus penyekatan, pertama di perbatasan Kota Sorong-Kabupaten Sorong, tepatnya di Tugu Pawbili Km. 18 dengan total 55 personil.
Kedua, perbatasan Kabupaten Sorong-Kabupaten Sorong Selatan atau tepatnya di simpang Tiga Batu Payung dengan kekuatan 40 personil serta perbatasan antara Kabupaten Sorong-Kabupaten Sorong Selatan dengan kekuatan 45 personil.
Dikatakannya, penyekatan akan diberlakukan sejak 26 November pukul 23.00 WIT sampai keesokan harinya, 27 November pukul 13.00 WIT. Peralatan maupun perlengkapan yang dipakai diantaranya kawat berduri (barrier), peralatan pengendali massa, kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam.
“Penyekatan ini perintah langsung Pak Kapolda kepada seluruh kapolres untuk mencegah terjadinya mobilisasi massa antar-kabupaten,” ungkap Parsaoran.
Menurutnya, penyekatan itu dimaksudkan untuk mencegah gangguan kamtibmas atau meminimalisir potensi konflik saat proses pemungutan suara di tempat pemunguatan suara (TPS).
“Beberapa potensi konflik yang mungkin terjadi atara lain penggelembungan suara, pengrusakan, kemudian pengeroyokan, penganiayaan dan sebagainya. Kami berharap hal itu bisa dicegah dengan diterapkannya metode pengamanan dengan penyekatan,” jelas Kapolres.
Dirinya mengimbau masyarakat bisa mengetahui dan mencatat rencana adanya penyekatan itu. Selain itu, kata Parsaoran, masyarakat juga diimbau tidak bermobilisasi antar-kabupaten jika tidak ada urusan yang mendesak.
“Saya juga meminta masyarakat Kabupaten Sorong ikut berpartisipasi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif sepanjang pelaksanaan tahapan Pilkada,” tandas Kapolres. [CR24-R1]
