• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, Juli 1, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home PAPUA BARAT

Akademisi Sebut Sekolah Sepanjang Hari Dapat Memecahkan Pendidikan Dasar di Papua

AdminTabura by AdminTabura
13/01/2025
in PAPUA BARAT
0
Akademisi Sebut Sekolah Sepanjang Hari Dapat Memecahkan Pendidikan Dasar di Papua

Akademisi di Universitas Papua , Dr. Ir. Agus Irianto Sumule dalam acara Coffe Morning disalah satu Hotel di Manokwari, Sabtu (11/01). Foto : TP/AND

0
SHARES
24
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TP – Akademisi di Universitas Papua , Dr. Ir. Agus Irianto Sumule mengungkapkan bahwa sekolah sepanjang hari dapat memecahkan masalah pendidikan dasar di Papua. Hal itu diungkapkannya sata mengikuti acara Coffe Morning disalah satu Hotel di Manokwari, Sabtu (11/01).

Sumule mengungkapkan bahwa penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di provinsi Papua Barat mulai dari tingkatan SD, SMP, hingga SMP hampir mencapai 40 ribu orang.

Ironisnya dari tujuh Kabupaten se-Papua Barat, usia sekolah yang tidak bersekolah itu paling tinggi berada di Kabupaten Manokwari dengan angka mencapai sekitar 12 ribu.

Menurutnya, jika mengacu pada data tersebut makan ini tentunya akan menjadi ancaman untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Jika pejabat kedepan yang memimpin Papua tidak sungguh-sungguh bekerja dan tidak memberikan perhatian kepada pendidikan maka tidak menutup kemungkinan usia anak sekolah yang tidak bersekolah itu bisa tembus sampai 1 juta orang di seluruh Tanah Papua.

Sumule mengungkapkan bahwa dalam dunia pendidikan memang masih banyak sekali tantangan berat yang harus dihadapi untuk membangun anak-anak khususnya orang asli Papua.

“Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah pendidikan ini adalah harus dimulai membangun sekolah sepanjang hari,” ungkapnya.

Sekolah sepanjang hari adalah pendidikan berpola asrama, dimana anak-anak datang kese sekolah pagi-pagi, mereka mandi, pakai seragam, makan dan sebagainya semuanya dilakukan di sekolah.

Sekolah sepanjang hari atau pendidikan berpola asrama dinilai sebagai upaya yang tepat untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Papua karena memiliki banyak keunggulan.

Beberapa keunggulan sekolah sepanjang hari yakni, meningkatkan disiplin diri siswa  karena dibina secara ketat, mutu akademik siswa relatif tinggi, penguasaan nilai-nilai moral dan agama lebih mantap, kualitas gizi siswa lebih baik.

Selain itu, siswa juga lebih mampu bekerjasama serat bersosialisasi dengan orang lain yang memiliki latar belakang sosial berbeda etnis, agama, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.

Sekolah sepanjang hari hadir untuk memberikan pendidikan yang holistik bagi anak-anak Papua di kampung-kampung. Sekolah sepanjang hari bisa dilaksanakan disemua sekolah dimulai dari tingkat SD.

Sumule kembali mengungkapkan, sekolah sepanjang hari sudah mulai dilakukan didaerah Sorong Selatan Papua Barat Daya. Dimana dalam pelaksanaan sekolah sepanjang hari itu terdapat dua guru. Selain itu para murid juga tidak hanya belajar didalam ruangan tetapi juga di luar ruangan.

Menurutnya, Sampai saat ini sudah ada 7 sekolah sepanjang hari yang berjalan dan semuanya ada di Papua Barat Daya yakni, tiga di Sorong Selatan dan 4 di Maybrat.

“Kalau di Papua Barat saya juga bingung kita sudah bicara sampai capek belum ada,” ucapnya.

Untuk pelaksanaan sekolah sepanjang hari di Sorong Selatan, pemerintah setempat menggunakan anggarannya melalui Dana  Alokasi Umum (DAU), sedangkan di Maybrat anggarannya campuran namun sebagian juga menggunakan DAU.

“Saya tidak mengerti kenapa di Papua Barat itu belum jalan artinya kalau ini jalankan maksudnya itulah jawaban untuk kita punya anak-anak yang tidak sekolah kalau kita berbicara Indonesia Emas 2045 maka mari kita buktikan dengan sekolah sepanjang hari kurang lebih seperti itu, mari kita tetap optimis memang kerja ini berat tapi pasti ada jalan keluarnya kita harus berubah untuk jadi lebih baik,” pungkasnya. [AND-R6]

Previous Post

Raperda Pengusaha Asli Papua Masuk Prolegda Tahun 2025

Next Post

Pansel DPR Papua Barat Diminta Jalankan Keputusannya

Next Post
Pansel DPR Papua Barat Diminta Jalankan Keputusannya

Pansel DPR Papua Barat Diminta Jalankan Keputusannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

iklan

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!