Manokwari, TP – Kajati Papua Barat, Muhammad Syarifuddin memastikan seluruh perkara yang sudah berjalan akan dilanjutkan sampai tuntas oleh pejabat yang baru.
Dikatakannya, dari seluruh kejati di Indonesia, Kejati Papua Barat memecahkan rekor pejabat yang dipromosikan mengalahkan Sumatera Utara yang selama ini memegang rekor.
“Semoga ini bentuk kepercayaan pimpinan meski kita jauh di ujung Timur Indonesia, kita juga bisa berkinerja dan memberi yang terbaik bagi institusi kejaksaan,” kata Syarifuddin kepada para wartawan di Kejati Papua Barat, Arfai, Manokwari, belum lama ini.
Dikatakannya, meski terjadi rotasi besar-besaran, tetapi pihaknya memastikan semua tugas yang belum tuntas, termasuk penanganan perkara yang naik ke penyidikan, tidak bisa dihentikan lagi dan akan dilanjutkan pejabat yang baru sesuai harapan dan keinginan masyarakat di Papua Barat.
Ditegaskan Syarifuddin, meski sudah pindah ke Kejagung, tetapi akan memantau semua perkara di Papua Barat. Sebab, secara umum itu masuk dalam bidang tugasnya memonitor dan mengevaluasi seluruh perkara tindak pidana korupsi se-Indonesia, termasuk di Papua Barat.
“Dengan jabatan saya yang baru ini, mudah-mudahan tetap termonitor perkara ini, yang kita tangani di sini. Saya harap semua juga berjalan lancar. Seandainya pun ada masalah, tetap akan kita monitor dan evaluasi. Kalau diizinkan saya akan ke sini untuk memonitor perkara kita yang sedang berjalan agar bisa tuntas,” katanya.
Ia pun berjanji akan menginformasikan kepada pejabat yang baru semua perkara yang sedang ditangani agar menjadi atensi untuk dituntaskan.
“Saya pastikan seluruh perkara yang sedang berjalan akan dilanjutkan oleh pejabat baru. Beliau juga orangnya bagus. Saya dua kali dengan beliau pelepasan. Waktu saya Wakajati di Maluku Utara, beliau juga yang gantikan saya dan sekarang beliau juga yang gantikan. Kami lumayan dekat dan saya akan infokan juga perkara yang akan menjadi atensi bagi pejabat baru,” katanya.
Dirinya juga mengapresiasi media yang telah bersinergi dengan baik untuk mendukung tugas-tugas Kejati Papua Barat. Syarifuddin pun berharap hubungan baik ini terus berlanjut dengan pejabat yang baru nanti.
“Tapi mohon maaf karena pejabat baru tidak bisa langsung melaksanakan tugas di Papua Barat, masih melaksanakan Diklat Sespimti di Polri Lembang sekitar lima bulan. Kemungkinan nanti aka nada pelaksana harian di sini, karena kami berangkat, tapi belum ada penggantinya,” jelas Kajati.
Seperti diketahui ada 9 pejabat Kejati Papua Barat yang dipromosikan. Kajati Papua Barat, Muhammad Syarifuddin dimutasi menjadi Direktur Pengendalian Operasi, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung dan posisinya digantikan Basuki Sukardjono yang sebelumnya menjabat Direktur II pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejagung.
Wakajati Papua Barat, Muslikhudin dipromosikan sebagai Kajati Bengkulu dan penggantinya masih menunggu petujuk.
Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus), Abun H. Syambas dimutasi ke Direktorat Penuntutan Jampidsus, Kejagung dan penggantinya, Agustiawan Umar yang sebelumnya menjabat Kajari Hulu Sungai Utara.
Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum), Djasmaniar diminta Pemprov Papua Barat Daya menduduki jabatan Kepala Inspektorat Provinsi Papua Barat Daya, sedangkan penggantinya Priyambudi yang sebelumnya menjabat Kajari Karimun.
Asisten Pengawasan, Imam M.S. Sidabutar dimutasi ke Direktorat A Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum, Kejagung sedangkan penggantinya, Eben N. Silalahi yang sebelumnya Kajari Ogan llir.
Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, Surya Lubis dimutasi sebagai Kajari Tanjung Pinang, sedangkan penggantinya Meilany sebelumnya menjabat Kajari Tarakan.
Selain kelima pejabat utama ini, terdapat tiga coordinator yang mendapatkan promosi jabatan, yaitu: Raden Arie Wijaya yang dipromosikan sebagai Kajari Lembata dan sebagai penggantinya Yosef U.H. Marawali.
Kemudian, Purnama dipromosikan sebagai Kajari Parigi Moutong dan penggantinya Ricky P. Jahyamanda serta Syahrir Jasman dipromosikan sebagai Kajari Aceh Barat dan penggantinya Adi Bayu Kusuma. [AND-R1]