Manokwari, TABURAPOS.CO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, saat ini lost kontrol pemotongan sapi.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengungkapkan, pihaknya tidak dapat sepenuhnya mengontrol pemotongan sapi karena saat ini Manokwari tidak memiliki rumah potong hewan (RPH).
Kukuh mengungkapkan, RPH milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di Rendani sudah digusur karena adanya pembangunan perpanjangan Runway Bandara Rendani.
Sementara itu, anggaran untuk melanjutkan pembangunan RPH di Maripi tidak tersedia oleh Bappeda.
“Rumah potong hewan yang ada kena gusur bandara, anggaran yang ada di kami untuk menyelesaikan RPH di Maripi saat ini nol, karena Bappeda katakan tidak ada uangnya,” ujar Kukuh dalam pertemuan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Manokwari, di Sasana Karya, Kamis (10/11).
Menurutnya, RPH sangat penting untuk mengontrol pemotongan sapi, dan jika tidak ditangani maka akan dapat menimbulkan pemotongan-pemotongan liar yang bisa berdampak pada populasi sapi di Manokwari.
“Untuk pengawasan daging sapi, kita butuh RPH. Mungkin untuk sementara bisa buat RPH sementara biar bisa terkendali, karena kalau kita serahkan ke jagal itu bahaya,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemda Manokwari Siapkan Rp 2 Miliar Lebih untuk Operasi Pasar
Kukuh mengungkapkan, pihaknya sudah melaksanakan pertemuan bersama para jaggal di Manokwari terkait pemotongan sapi, dan yang sementara diberikan izin hanya dua.
“Kita takut ada pemotongan sapi sembarang, karena petugas kami sebelum potong dan sesudah potong petugas kami terbatas, namun kalau terpusat itu gampang awasi,” pungkas Kukuh. [SDR-R3]