Ransiki, TP – Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua mengajak para guru untuk menjunjung tinggi profesi sebagai seorang guru. Hal ini disampaikan Ketua Klasis GKI Ransiki, Pdt. Frans Mofu, S.Th, tepat pada peringatan Hari Guru Nasional, yang jatuh pada hari Kamis, 25 November Tahun 2021.
Menurut dia, dalam ajaran Agama Kristen, Yesus Kristus tidak hanya disebut sebagai Sang Juruselamat, tetapi juga sebagai guru besar dalam memberitakan Injil Kerajaan Allah dalam bentuk mengajar seperti seorang guru yang mengajari anak didiknya tentang Ilmu dan kebaikan.
Guru merupakan seorang Pahlawan tanpa tanda jasa, hal ini bukan berarti profesi guru dipandang sepele atau dapat diperlakukan dengan seenaknya sesuai keinginan hati. Tetapi sebaliknya, semua pihak harus memberikan perhatian yang setimpal terhadap seorang guru untuk membalas budi pekerti yang guru berikan kepada setiap orang.
Guru juga, lanjut Mofu, adalah profesi yang mulia, karena tidak hanya mengajar dan mendidik anak didiknya tentang Ilmu Pengetahuan, tetapi guru juga memiliki andil dalam mengubah akhlak dan perilaku seseorang.
“Kita boleh dipandang pandai, tetapi jika bukan karena didikan dan binaan seorang guru untuk mengubah akhlak dan perilaku kita, maka kepandaian yang kita miliki akan menjadi sia-sia,” ucap Mofu kepada para wartawan di kantornya, Kamis (25/11).
Untuk itu, di Hari Guru Nasional Tahun 2021 ini, dirinya mengajak, semua pihak untuk terus memberikan dukungan kepada guru yang mempunyai andil dalam mengajar dan mendidik, baik di sekolah formal Pemerintah, swasta maupun Yayasan, supaya didikan seorang guru dapat melahirkan anak-anak negeri yang tinggi Ilmu, tinggi Iman dan tinggi Pengabdian dalam segala bidang kehidupan.
“Hormat bagi semua bapak dan ibu guru dari perkotaan hingga pelosok kampung dan pedesaan. Yesus Kristus guru yang Agung mengkaruniakan kepada bapak dan ibu guru umur yang panjang, kesehatan tetapi juga hikmah dan damai sejahtera. Tuhan memberkati nyora-nyora dan seluruh keluarganya untuk terus menopang majunya pendidikan di Tanah Papua, khususnya Tanah Mansel yang kita Cintai,” tukas Mofu. [BOM-R3]