
Bintuni, TP- Kembali terjadi penambahan 12 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Teluk Bintuni berasal dari hasil test sampel PCR dari karyawan LNG Site karena BP Tangguh memiliki fasilitas pemeriksaan laboratorium sampel PCR yang dikerjakan oleh Medical Plaza.
“Berdasarkan data gugus tugas Provinsi Papua Barat per tanggal 05 Januari 2022 ada penambahan 12 kasus Covid-19 setelah dilakukan PCR dimana sampel positif itu semuanya berasal dari karyawan LNG Site.
Dan sudah diisolasi sebanyak 100 orang kasus aktif. Itu semua sudah diisolasi difasilitas isolasi di LNG Site ,” ungkap Juru Bicara Satgas Covid-19 Dokter Wiendo Yahya Syaputra, Sp.Paru kepada wartawan, Kamis (06/01/2022) ketika di konfirmasi di Bintuni.
Dokter Spesialis paru RSUD Bintuni itu menjelaskan bahwa semua kasus positif itu berada di lokasi LNG Site, Kampung Tanah Merah Distrik Sumuri.
“Sementara dari hasil pemeriksaan sampel PCR Laboratorium Rumah Sakit Umum (RSUD) Bintuni, pada tanggal 09 Januari 2022 tidak ada penambahan kasus positif Covid-19.
Saat ini kasus positif hanya ada di lokasi perusahaan gas LNG Site. “Sedangkan laporan dari kampung dan distrik yang ada di wilayah kabupaten Teluk Bintuni tidak ada penambahan kasus positif Covid-19,” paparnya.
Dokter Wiendo juga mengungkapkan bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten teluk Bintuni sudah pernah berkunjung ke LNG Site untuk memonitor dan mengevaluasi penanganan Covid-19 di sana yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten teluk Bintuni Kapolres AKBP Junov Siregar, SH, SIK dan turut serta perwakilan Dandim, Asisten II, Dinas Kesehatan, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi serta juru bicara Satgas Covid-19.
“Saat kami berkunjung kesana kami sudah memberikan rekomendasi kepada pihak BP melalui pertemuan zoom meeting dengan Dr. Bambang sebagai penanggungjawab Covid-19 di LNG Site . Rekomendasi itu berisi pertama, pihak BP harus melakukan Contact Tracing atau pelacakan kontak sesuai dengan rasio yang ideal yang di rekomendasikan oleh Kementerian Kesehatan yaitu 1 banding 10 minimal atau 1 banding 11.
Kemudian tracing itu harus dibentuk tim tracing, tim presor harus dihimpun hasil presor itu ke dalam akun presor akun Silacak,” terangnya.

Selanjutnya Dokter Wiendo juga menjelaskan bahwa dari BP Tangguh sudah punya komitmen untuk melakukan presing sesusai dengan rasio yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan .
“Penanganan Covid-19 dari segi penanganan kesehatan yaitu ada 3 T dikenal dengan Testing, Tracing dan Treatment, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Tes, Telusur dan Tindak lanjut.
Untuk kapasitas testing mereka (LNG Site) sudah memiliki tempat pemeriksaan sendiri yaitu laboratorium PCR sudah memenuhi standar dan dapat ijin dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan,” pungkasnya. [ABI-R4]