Manokwari, TABURAPOS.CO – Anggota Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) DPR Papua Barat, Mudasir Bogra mengapresiasi terhadap Penjabat Gubernur Papua Barat, pimpinan DPR Papua Barat, Ketua MRPB, dan Ketua Panja DPR Papua Barat dalam percepatan pemekaran daerah otonom baru (DOB) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) untuk ikut mendorong percepatan pembentukan calon provinsi Bomberai Raya.
“Bagi kami, itu adalah panggung bagi Papua Barat Daya yang juga bisa dimanfaatkan ikut menggaungkan isu Bomberai Raya,” ungkap Bogra kepada Tabura Pos di Wosi, Manokwari, Rabu (7/9).
Ia mengakui, selama ini berkembang desas desus di masyarakat dan sangat membingungkan, apakah nanti Fakfak dan Kaimana ikut bergabung ke Papua Barat Daya sebagai daerah bawahan atau harus membentuk DOB tersendiri.
Di wilayah adat Bomberai, tanggapan masyarakat lokal sangat menolak bergabung dan itu didukung pimpinan Komisi II yang berekasi, tidak mengakomodir niat Fakfak dan Kaimana bergabung dengan PBD.
Untuk itu, ia berharap ada keadilan dari negara dengan memberikan kuota DOB di tanah Papua. lanjut dia, ketika memakai pendekatan wilayah adat, maka pihaknya menuntut hak kesulungan orang Bomberai. “Kami tuntut bagi negara memberi hak yang sama seperti daerah lain di Papua,” ujar Bogra.
BACA JUGA: Konsep ‘Kampung Rama Anak’ harus Diterapkan di Manokwari
Ditanya upaya lain terkait percepatan pemekaran calon provinsi Bomberai Raya, kata Bogra, DPR Papua Barat dari wilayah Bomberai akan terus berkoordinasi dengan MRP, beberapa tokoh di wilayah adat Bomberai untuk mencari titik temu.
Para pihak terkait ini, saran dia, harus berkumpul di Jakarta untuk memberikan pressure dalam rangka persiapan pembahasan rapat koordinasi di antara Komisi II dan mitra kerjanya di Kemendagri.
“Salah satu isu yang akan dibahas dalam agenda tanggal 21 September, salah satunya juga isu Bomberai Raya. Kami berharap pemerintah juga memberi perhatian atas apa yang menjadi harapan dan permintaan masyarkyat di wilayah adat Bomberai,” tandas Bogra. [CR50-R1]