Manokwari, TABURAPOS.CO – H Abdul Rahman Mangati kembali menahkodai Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Manokwari periode 2022-2027 setelah terpilih secara aklamasi.
H Abdul Rahman Mangati terpilih secara aklamasi setelah salah satu kandidat lainnya dr Firman menyatakan mengundurkan diri dari dalam forum Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV BPD KKSS Kabupaten Manokwari yang dilaksanakan di salah satu hotel di Manokwari, Sabtu (24/09).
Musda ke-IV BPD KKSS Kabupaten Manokwari mengusung tema, dengan Musda ke-IV KKSS kita tingkatkan persaudaraan serta kekeluargaan demi terwujudnya Manokwari yang harmonis, sehat, aman dan bermartabat.

Musda ke-IV dibuka langsung oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou dan turut dihadiri oleh Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, perwakilan paguyuban di Manokwari, para tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan TNI Polri, Badan Pengurus Wilayah (BPW) KKSS Provinsi Papua Barat serta beberapa stakeholder terkait.
Membuka kegiatan, Bupati Manokwari dalam sambutannya menyampaikan bahwa, warga KKSS ditanah rantau Papua khususnya di Manokwari sudah ada sejak nenek moyang kita. Keberadaan warga KKSS di tanah Papua khususnya di Manokwari merupakan panggilan untuk turut membangun peradaban tanah Papua untuk dipersembahkan sebagai nilai ibadah.
Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah agar siapapun yang datang untuk tidak ada kata-kata sinis yang mendiskreditkan Manokwari sebagai suatu daerah yang tentunya harus mendukung pembangunan di tanah Papua.
Menurut Bupati, pelaksanaan Musda ke-IV ini membuktikan bahwa KKSS semakin tumbuh, KKSS ada dimasa lalu dan masa kini. Oleh karenanya kepada warga KKSS yang ada di Kabupaten Manokwari diharapkan bisa mendukung pembangunan di daerahnya.
“Saya imbau warga KKSS yang ada di Manokwari tinggal disini untuk membangun tidak usah kembali ke Sulawesi Selatan. Tanah disini dengan tanah disana sama saja,” ujar Bupati.

Lebih jauh Bupati menuturkan bahwa di Manokwari ada banyak suku, ras dan golongan. Salah satu tugas yang harus dilakukan adalah bagaimana melestarikan, memelihara dan menghidupkan identitas di dalam diri, termasuk kebanggaan menjadi warga KKSS.
Seperti halnya KKSS, semua harus memiliki spirit dan berjuang untuk kepentingan daerah dan bisa hidup berdampingan dengan semua suku bangsa satu sama lain serta memiliki kontribusi nyata di bidang pembangunan.
“Sebagai pemerintah daerah saya mengapresiasi semua suku-suku yang ada karena bisa mengorganisir warganya dalam wadah, ini juga sekaligus wadah pembinaan bagi masyarakat,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Manokwari menyampaikan rasa bangga terhadap warga KKSS termasuk dengan semua suku bangsa yang ada di Manokwari karena sampai saat ini masih bisa hidup berdampingan dan harmoni.
Bupati berpesan kepada seluruh warga KKSS dan suku bangsa lainnya untuk bersama-sama memelihara dan meningkatkan kebersamaan serta membangun Kabupaten Manokwari.

“Tugas pemerintahan itu sangat kompleks sebagai pembina masyarakat. Untuk itu tugas kita sebagai pemerintah memberikan penguatan kepada suku-suku yang ada termasuk KKSS,” terangnya.
Diharapkan Musda ke-IV BPD KKSS Kabupaten Manokwari dapat terselenggara dengan baik sekaligus sebagai wadah silaturahmi bagi warga KKSS.
BACA JUGA: Panja PBT dan Bupati Wilayah Adat Bomberay akan Rumuskan Strategis Bersama
“Kita harap wadah ini bisa menjadi wadah konsolidasi dan partisipasinya dalam membangun Manokwari. Terima kasih kepada KKSS yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung pembangunan di Manokwari baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, kesehatan dan bidang-bidang lainnya,” tandasnya.
Serangkaian dengan Musda ke-IV BPD KKSS Kabupaten Manokwari juga dilaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Wanitan Sulawesi Selatan (Muscab) ke-II Pengurus Cabang (PC) Kabupaten Manokwari. [AND-R3]




















