Manokwari, TABURAPOS.CO – Anggota Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) DPR Papua Barat, Barnabas Sedik mengatakan, empat bulan terakhir dirinya telah membeli bibit tanaman nilam dari masyarakat Tambrauw dan dibagikan kembali kepada mereka.
“Kebanyak dari bagian barat Tambrauw suku Abun itulah yang sekarang dibagikan ke daerah suku Ireres dan sebagian bibit tanaman Nilam lagi sudah dibagikan Mpur, tapi masih dibagian gunung belum turun ke pantai,” kata Sedik kepada Tabura Pos di Aston Niu Hotel Manokwari, belum lama ini.
Dikatakan Sedik, tanaman nilai ini baru dikembangkan di daerah suku Ireres sekitar belasan hektar lahan dibuka demikian juga di daerah suku Mpur sekitar 8 hektar lahan telah dibuka dan itupun masih dikelola secara kelompok.
Nanti, lanjut dia, kelompok-kelompok itu berkembang dan diperkirakan di April 2023 mendatang daerah Mpur dan Ireres sudah bisa memproduksi minyak tanaman nilam.
Karena, ungkap dia, alat penyulingan minyak nilam sudah disiapkan dan dalam waktu 2 atai 3 bulan kedepan akan segara diinstanal atau dipasang di Tambrauw.
“Disamping itu, kami juga sudah siapkan pasar penjualan minyak nilam. Jadi ketika tahun depan sudah bisa panen maka pasarnya sudah siap dan tinggal dikirimkan saja, masyarakat bisa menerima uang ditangan mereka sendiri,” jelas Sedik.
Menurutnya, dua tahun kedepan pihaknya masih tetap berjuang untuk budidaya tanaman nilam di Tambrauw dan sasarannya untuk setiap keluarga mempunyai 1 hektar lahan.
BACA JUGA: BWS Papua Barat Diberikan Rp. 53 Miliar Tangani Banjir Sorong
“Sementara ini kita masih buka kelompok umum untuk semua. Nanti dari situ setiap keluarga bisa mengambil bibit tanaman nilam dari kebun umum untuk dikembangkan disetiap keluarga. Kita buat begini, karena orang Papua suka melihat contoh dulu barulah bisa kerja, tidak bisa diberikan teori dan melepas bibit saja, harus ada praktek langsung di lapangan,” ujarnya .
Menurutnya, harga tanaman nilam sebagai bahan baku pembuatan parfum memang harganya naik turun, tapi bahan baku parfun ini dibutuhkan setiap hari.
Disinggung terkait alih teknologi penyulingan minyak nilam, terang Sedik, ada yayasan yang selama ini bekerja untuk membantu masyarakat Tambrauw.
“Yayasan inilah yang akan membantu masyarakat, mulai dari pembibitan tanaman nilai, penanaman hingga penyulingan menjadi minyak nilam siap jual,” tandas Sedik. [FSM-R1]