Sorong, TP – Kepergian Bripda Riko Roy Nussy, ajudan Wakapolres Sorong, meninggalkan duka mendalam bagi orang tua, keluarga dan kerabatnya.
Tak terkecuali sahabat letting 45 Raga Satria yang juga turut mengantarkan almarhum hingga ke tempat peristirahatan terakhir, di TPU Km. 24, Kabupaten Sorong, Kamis (18/7/2024).
Sebagai bentuk penghormatan terakhir atas pengabdian almarhum, prosesi pemakaman dilakukan dengan upacara pemakaman secara dinas kepolisian. Prosesi upacara dipimpin Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaoran selaku inspektur upacara.
Suara tembakan salvo dari petugas upacara saat pemakaman memecahkan tangis Wakapolres, Kompol Emmy Fenitiruma dan suami ketika menaburkan bunga di liang lahat.
“Riko anak baik. Riko layani ibu ikhlas. Ibu sudah anggap Riko seperti anak ibu sendiri. Selamat jalan Riko,” kata Kompol Emmy di hadapan liang lahat ajudannya.
“Terlalu sakit, terlalu cepat sekali Riko. Saya sudah menganggap mu seperti anak saya sendiri. Kita punya banyak kisah dan cerita di ruang tengah,” kata suami dari Kompol Emmy sambil menyela air matanya.
Puluhan sahabat letting 45 Raga Satria juga turut menutup rangkaian acara pemakaman dengan ikut mempersembahkan bunga tabur terakhir sebelum liang lahat ditimbun tanah seluruhnya.
Kompol Emmy Fenitiruma mengisahkan bahwa almarhum Bripda Riko dikenal sosok yang sangat sopan dan ramah, tetapi pendiam, penurut dan bertanggung jawab.

Hal tersebut dibuktikan dengan kepatuhannya selama mendampingi Wakapolres Sorong. Dikatakan Kompol Emmy, kepribadian Bripda Riko membuatnya jatuh hati sampai menganggapnya anak sendiri.
Sementara Kapolres Sorong, AKBP Edwin Parsaoran mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi dari keluarga dan tetangga. Dari keterangan para saksi, disimpulkan bahwa motif bunuh diri disebabkan persoalan asmara.
“Menurut keterangan ibu dan adiknya, almarhum sempat mengamuk dan marah-marah sampai memukul lemari di rumahnya. Hal ini dipicu persoalan asmara antara almarhum dengan kekasihnya. Namun untuk detail permasalahannya seperti apa, kita belum tahu. Yang jelas, informasi dari keluarga, hubungan mereka sudah cukup lama,” kata Kapolres.Dikatakan Kapolres, kekasih dari Bripda Riko belum bersedia diperiksa dan memberi keterangan kepada pihak kepolisian. Sebab, dia masih terpukul atas kejadian yang menimpa sang kekasih.
Selain itu, Kapolres memastikan bahwa Bripda Riko meninggal, murni bunuh diri. Sebab, berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad Bripda Riko.
“Dari hasil olah TKP dan visum et repertum, tidak ditemukan adanya tindak kekerasan. Hanya ditemukan jejak tali dengan sudut kemiringan 60 derajat,” ungkap Kapolres.
Selain itu, tanda lain yang membuktikan bahwa Bripda Riko memang murni bunuh diri, terlihat dari feses serta tampak keluar cairan air mani dari kemaluannya, sehingga memperkuat juga hasil visum. [CR24-R1]