Manokwari, TP – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Papua Barat, Abdullah Manaray berpesan agar program makan bergizi gratis yang dilaksanakan di Papua Barat harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan tidak menganggu pangan lokal.
Menurutnya, program makan bergizi gratis yang dicanamkan oleh pemerintah pusat rencananya akan mulai dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia pada Februari 2025 mendatang.
Untuk mendukung pelaksanaan program nasional tersebut agar berjalan dengan baik didaerah, maka setiap daerah harus segera memastikan dan mempersiapkan kebutuhannya seperti apa.
kemudian yang tidak kalah penting, dalam mempersiapkan dan melaksanakan program tersebut tentunya harus memperhatikan kondisi daerah dan tidak berdamak pada pangan lokal.
“Jadi harus dipastikan kesiapannya seperti apa, kalau kami mendukung, apa yang bisa kita dorong ke pemerintah pusat akan kami bantu agar program ini bisa berjalan,” kata Abdullah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Panca Kasih, Jl. Manunggal Amban, Manokwari, Kamis (28/11).
Abdullah mengakui bahwa terkait dengan program nasional ini memang banyak juga muncul rasa pesimis di kalangan masyarakat karena dikhawatirkan dapat menaggu pangan lokal, menanggu kebutuhan pangan di pasar.
Apalagi pada saat rencana awal pencanangan pada Februari 2025 mendatang itu akan memasuki bulan Ramadan atau bulan puasa hingga lebaran kemungkinan besar kebutuhan akan diambil dari luar Papua.
Selain itu, program ini juga harus dilaksanaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan para pelajar untuk meningkatkan rasa antusiasnya.
Oleh karena itu, Abdullah menyarankan agar pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanaan program tersebut harus segera duduk bersama dengan pemerintah dan mempersiapkan secara matang kebutuhan agar pihaknya bisa mendorong di pemerintah pusat.
“Tugas kita bersama bagaimana mendorong program nasional ini bisa berjalan. Perlu ada kolaborasi. Saya berharap ada kesiapan yang lebih matang untuk menjalankan program ini,” harapnya. [AND-R6-]