Manokwari, TP – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Barat, mempersiapkan pemantauan Rukyatul Hilal awal 1 Ramadhan 1466 Hijriah/2025 Masehi.
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Aziz Hegemur menjelaskan, pemantaun Rukyatul Hilal awal 1 Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi, akan dilaksanakan tanggal 28 Februari 2025.
“Pemantauan Hilal serentak di seluruh Indonesia sesuai intruksi Kementerian Agama dilakukan tanggal 28 Februari 2025,” kata Hegemur saat dihubungi Tabura Pos via ponselnya, Kamis (20/2/2025).
Hegemur menerangkan, pemantauan Hilal di wilayah Papua Barat dilakukan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari, dan Kabupaten Fakfak. Sedangkan, di Provinsi Papua Barat Daya (PBD), pemantauan dipusatkan di Kota Sorong.
Hegemur menambahkan, sudah berkoordinasi dengan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) dan Pengadilan Agama (PA) Manokwari Kelas IB, sebagai pihak yang melakukan sidang isbat maupun semua unsur serta Ormas Islam.
“Insyallah nanti tanggal 28 Februari secara serentak di Papua Barat dan Papua Barat Daya akan turun pantau Hilal. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke Kementerian Agama,” pungkasnya.
Pemantauan Rukyatul Hilal di wilayah Papua Barat Daya masih dikoordinir dari Papua Barat, karena belum berdiri Kantor Kanwil Kemenag di sana.
“Karena Kanwil Kementerian Agamanya masih menjadi satu melekat di Papua Barat,” tambah Tim Panitia Rukyatul Hilal Papua Barat, Ruslan Lapuasa yang juga via teleponnya.
Dijelaskan Ruslan, khusus di Manokwari pemantauan Hilal dipusatkan di Pantai Masni, SP 7, atau di lokasi pemantauan pada tahun-tahun sebelumnya. Pemantauan dilaksanakan sebelum masuk waktu Magrib.
“Secara serentak di seluruh Indonesia ada sekitar 125 titik dan di Papua Barat ada tiga titik,” jelasnya.
Ruslan yang juga sebagai Penghulu Madya pada Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat ini menambahkan, pemantauan Rukyatul Hilal tetap akan melibatkan Ormas Islam dan Muhammadiyah.
“Persiapan sudah dilakukan akan melibatkan semua Ormas Islam dan Muhammadiyah seperti sebelum-sebelumnya meskipun Muhammadiyah telah menetapkan awal 1 Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025,” terangnya.
Ruslan berharap awal 1 Ramadhan 1446 Hijriah akan serentak dijalankan umat Islam baik dari Muhammadiyah maupun dari pemerintah.
“Kalaupun ada perbedaan tetap kita harus saling menghargai dan menghormati,” pungkasnya.
Sebelumnya, Tim Panitia Rukyatul Hilal Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, sudah melakukan survei tempat pemantauan.
Tempat yang disurvei yaitu di Pantai Nuni, Distrik Manokwari Utara, namun lokasinya dinilai kurang tepat, karena terhalang gunung. Sehingga, lokasi pemantauan diputuskan di Pantai Masni, SP 7 atau lokasi pemantauan tahun lalu. [SDR-R4]