
Manokwari, TP – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mengikuti ibadah perayaan Natal 2021 dengan tema ‘Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan (1 Petrus 1:22) dan subtema ‘Melalui Perayaan Natal ASN Pemerintah Provinsi Papua Barat, Kita Membangun dengan Hati dan Melayani dengan Penuh Kasih Bagi Masyarakat Papua Barat yang Aman, Sejahtera, dan Bermartabat’.
Ibadaha bersama ini dipimpin Pdt. Anthoneta Ayatanoi dengan mengangkat pembacaan firman Tuhan dari 1 Petrus 1:18-22 dengan tema pembacaan kekudusan dan kasih persaudaraan.
“Pesan Natal melalui firman Tuhan hari ini adalah bagaimana kasih Kristus itu menggerakkan kita sekalian untuk mampu menyatakan kasih Kristus dalam kehidupan kita setiap hari,” kata Anthoneta Ayatanoi kepada Tabura Pos usai ibadah di Auditorium PKK, Arfai, Manokwari, Senin (27/12) malam.
Lanjut Anthoneta Ayatanoi, berbicara terkait sesuatu yang menggerakkan untuk melakukan kebaikan dalam kehidupan, hanya dapat dilakukan dengan cinta kasih Kristus.
Menurutnya, cinta kasih Kristus-lah yang dapat membuat umat Kristus melakukan segala kebaikan menembus batas perbedaan, baik ras, suku, agama, dan budaya.
“Hanya kasih Kristus itulah yang bisa membuat kita melakukan hal-hal kecil menjadi hal-hal yang luar biasa, termasuk ASN di lingkungan Pemprov Papua Barat. Cinta kasih Kristus itu yang bisa menolong kita dan memampukan kita untuk melakukan hal-hal kecil dalam seluruh pekerjaan kita menjadi hal yang luar biasa,” tandas Anthoneta Ayatanoi.
Misalnya, ia mencontohkan, dengan cinta kasih Kristus, ASN bisa mencintai pekerjaannya dan bisa mengerjakannya secara baik. Tidak hanya ASN, tambahnya, pesan Natal ini juga untuk semua masyarakat di Papua Barat, dimana kasih Kristus yang mengorbankan diri-Nya bagi semua orang, kiranya itu menggerakkan umat Tuhan sekalian untuk bergerak bersama, saling memperhatikan, saling menolong, saling menghormati, saling menghargai tanpa ada perbedaan agama, suku, ras dan menembus segala batas perbedaan.

Sementara Sekda Provinsi Papua Barat, Nataniel D. Mandacan mengatakan, untuk pesan dan kesan Natal pertama adalah Tuhan masih memberi nafas kehidupan dan kesehatan sampai di penghujung tahun ini.
“Kita tidak tahu apakah Covid masih ada atau akan berakhir pada 31 Desember 2021. Itu rahasia Tuhan. Marilah dengan pengalaman di tahun ini, kita menjadikan sebagai modal untuk kita melangkah di tahun 2022,” tutur Mandacan dalam kesan dan pesan Natal.
Lanjut dia, melalui cinta kasih Tuhan, ASN di lingkungan Pemprov diharapkan tetap hidup rukun dan menjalankan roda pemerintahan di tahun 2022 mendatang.
“Ini mungkin pesan dan kesan Natal terakhir bagi saya, maka mewakili para senior yang sudah pergi, saya titipkan provinsi ini kepada saudara-saudari di tahun 2022 sampai berakhir,” kata Sekda.
Sedangkan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menuturkan, perayaan Natal 2021 ini merupakan momentum kebersamaan yang patut dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah dalam kepemimpinannya.
Dikatakan Mandacan, perayaan Natal ASN di lingkungan Pemprov pada tahun kelima di masa kepemimpinannya ini merupakan perayaan Natal terakhir.
“Saya akan pensiun lebih awal dari Bapak Sekda. Artinya, tanggung jawab pertama saya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat bahwa pemerintah yang telah kita jalani bersama ini tentu didasari pada rencana pembangunan jangka pembangunan menengah dan perundang-undangan lain yang telah ditetapkan dengan tujuan utama adalah ikut menyejahterakan masyarakat Papua Barat,” terang Gubernur dalam sambutan kesan dan pesan Natalnya.
Dikatakannya, tujuan mulia itu tidak sepenuhnya tercapai, karena keterbatasan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, bahkan dalam kurun waktu 2,5 tahun, Pemprov maupun dunia dilanda pandemi Covid-19 yang secara signifikan mengubah tingkat pencapaian pembangunan, baik fisik maupun non fisik.
Meski begitu, tambah Gubernur, berbagai upaya kebijakan sudah dilakukan untuk mengarah pada prioritas SDM, khususnya SDM orang asli Papua melalui program dan kegiatan bersama di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Semua ini, sambung Mandacan, dilakukan untuk memajukan dan meningkatkan kualitas hidup orang asli Papua, baik secara kuantitas maupun kualitas di berbagai bidang.
Di samping itu, ungkap Gubernur, upaya pembukaan daerah terisolasi terus dilakukan guna memperpendek rentang kendali pemerintahan dan peningkatan perekonomian masyarakat.
“Hal yang menjadi perhatian dan terus kita kembangkan kegiatan peningkatan kualitas kehidupan keagamaan melalui bantuan-bantuan ke berbagai dedominasi agama, pembinaan mental spiritual melalui Pesparawi, Perparani, dan pembinaan lain,” tambah Mandacan.
Ia mengutarakan, untuk pembangunan di tingkat kampung dan distrik, menjadi sangat urgen, karena sebagian besar orang asli Papua berada di distrik dan kampung, maka pembinaan kapasitas kepemimpinan tradisional terus dilakukan bukan saja terhadap suku-suku asli Papua, melainkan suku-suku Nusantara di wilayah Papua Barat.
Dikatakan Gubernur, bersamaan dengan itu, peningkatan kualitas ASN terus dilakukan melalui pelatihan, fungsional dan penjenjangan, tidak hanya melalui pendidikan formal dari S1 bahkan doctor, terus dilakukan Pemprov.
“Kita juga memperkuat kapasitas OAP dan kegiatan perlindungan dan afirmasi secara bertahap dan berkesinambungan lewat upaya kerja sama yang sinergi dengan para pejabat, pimpinan suku, pimpinan agama, pimpinan organisasi, partai politik, forkopimda Papua Barat, bahkan kabupaten dan kota,” tandas Mandacan.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur mengucapkan selamat Natal, 25 Desember 2021 dan selamat memasukki Tahun Baru, 1 Januari 2022.
Dari pantauan Tabura Pos, perayaan Natal bersama ini ditandai dengan penyerahan bantuan tangan kasih dan bingkisan Natal terhadap masyarakat melalui instansi teknis. [FSM-R1]