Sorong, TP – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong menyebutkan KM Putri Papua yang tenggelam dalam pelayaran dari Sorong menuju Misool Raja Ampat sebenarnya dalam kondisi prima.
Hal itu diungkapkan Pengelola Data Awak Kapal bidang Keselamatan Berlayar dan Patroli Kantor KSOP Kelas I Sorong, Usman, Selasa (4/2/2025).
Dikatakan Usman, dugaan sementara tenggelamnya kapal wisata berjenis kapal layar motor ini disebabkan oleh faktor alam. Sebab, kondisi cuaca pada Senin (3/2/2024) malam memang tidak baik-baik saja.
“Seperti yang diketahui bahwa memang kemarin (Senin) malam memang cuaca kurang bagus, gelombang tinggi. Bahkan kita di darat juga merasakan angin kencang dan hujan deras pada dini hari. Kemudian menurut keterangan Nahkoda bahwa sekitar pukul 20.00 WIT hingga 23.00 WIT memang terjadi perubahan cuaca ekstrem,” ungkap Usman.
Ia menyebutkan, berdasarkan penilaian marine instructor KM Putri Papua termasuk dalam kategori kapal laik laut. Kapal tersebut juga tercatat telah sering melakukan pelayaran guna mengantarkan wisatawan ke Kepulauan Raja Ampat.
“Dari segi keselamatan pelayaran, kapal ini memang dinyatakan laik laut. Penyebab tenggelamnya memang belum bisa dipastikan apakah akibat kelalaian manusia atau murni faktor alam. Tetapi saya pastikan bahwa kapal dalam kondisi baik dan laik laut, saya jamin,” tegas Usman.
Ia mengatakan, pasca evakuasi korban, pihaknya juga akan segera melakulan investigasi guna mencari tahu penyebab pasti kejadian tersebut.
“Protapnya, kami harus lakukan medical chek up para kru. Selanjutnya ketika kondisi kru memang sudah dinyatakan sehat maka segera kami lakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab kejadian tenggelamnya kapal,” terangnya.
Sementara itu, Nahkoda KM Putri Papua, Sang Adi Susila mengisahkan, bahwa perubahan cuaca pertama kali terjadi sekitar pukul 20.00 WIT. Cuaca semakin memburuk sekitar pukul 23.30 WIT di sekitar perairan Seget.
“Saat itu ada ombak besar menghantam kapal dan menyebabkan kaca di kamar mesin pecah. Dari situlah kemudian air laut masuk dalam jumlah besar. Kami sudah berupaya memompa air keluar dari dalam kapal namun jumlah debit air yang masuk dengan air yang keluar tidak sebanding (lebih banyak yang masuk) sehingga situasi semakin sulit dikendalikan,” bebernya.
Senada dengan penuturan pihak KSOP, Nahkoda KM Putri Papua juga menyebutkan bahwa kapalnya kondisi sangat layak untuk berlayar.(CR24)